Nak….
Tak tahu harus mamak mulai dr mana, ku tulis ini untukmu karena saat ingin ku ungkapkan dengan kata-kata pastilah kau belum tentu paham sepenuhnya.walau pun ku tulis kau belum paham juga, baca ini di masa akan datang saat kau bisa memahaminya. Waktu berlalu begitu cepat , tak terasa kau sudah 9 tahun. Banyak hal yang kita lalui dengan hal-hal yang sangat menarik bagiku. Aku belajar banyak darimu nak.
Nak….
Dua tahun terakhir kita melewati banyak kejutan yang tak pernah di perkirakan. Saat ustadzah kelasmu mengatakan kenapa tulisanmu banyak yang hurufnya terbalik dan kau lebih suka menulis dari belakang.Atau saat ku temukan beberapa angka yang kau tulis di gambari dengan karakter animasi. Bahkan kau tak bisa menginggat nama orang yang terdiri lebih dari tiga suku kata dengan cara yang benar karena kau menginggatnya dengan cara terbalik. Perlahan ku lihat kebiasaanmu yang suka membaca spanduk di jalan bukan dari arah depan tapi dari arah tembusannya.
Suatu ketika kau katakana” ada PR mak”. “PR apa” tanyaku, kau jawab” PR yang bukunya ada gambar bendera, dengan dua anak dan bola dunia di tengahnya”. Begitu panjang lebar kau jelaskan, padahal Pkn yang di maksud. Kau lebih mudah menginggat gambar daripada tulisan. Mulai ku cari tahu ada apa denganmu.
Nak…..
saat konsultasi dengan Ustadzah BK (Bimbingan Konseling) kuat dugaan kau terindikasi disleksia. Dan saat itu ustadzah bilang untuk berjaga jaga kalau kau akan tinggal kelas , entah kapan dan di kelas berapa. Bukan karena kau bodoh tapi ada sesuatu yang membuatmu tak bisa menerima palajaran dengan cara biasa. Saat itu kita mencoba belajar dengan cara lain, merekam semua pelajaran dan mendengarkan ulang sesampai di rumah. Setiap berangkat sekolah kau harus memakai headset dan mendengarkan semua hafalan dari voice recorder. Pasti semua itu membuatmu lelah.mengulang ulangan tertulis dengan ulangan lisan.
Tapi kemampuan gerakmu terlihat menonjol. Terlihat saat kau suka berjalan dengan dua tanganmu dalam jarak yang cukup jauh. Atau saat kau memanjat dua tembok bersisian tanpa alat bantu. Dan satu-satunya pelajaran yang kau sukai adalah olahraga. Kuingat , betapa kau bersemangat saat bercerita bisa mencetak gol padahal ustadz mu yang jadi kipernya.
Kau protes saat mamak membawamu ke klinik tumbuh kembang anakRSJ. Sabar nak, mamak hanya ingin tahu apa yang terjadi padamu. Kau harus melewati beberapa tes untuk tahu keadaanmu. Hari pertama kita hanya konsultasi, selanjutnya tes motorik kasar dan hasilnya cukup fantastis. Saat tes usiamu 7 tahun 10 bulan dan kemampuan motorik kasarmu sama dengan anak usia 11 tahun 9 bulan. Hampir 4 th kelebihanmu. Saat tes IQ barulah terlihat masalahmu . Ada tiga point yaitu vocab( kemampuan berkata kata) penalaran dan memori konsentrasi , jauh di bawah normal, tapi IQ mu normal. Rekomendasi dari sana kau tetap bisa sekolah di sekolah formal walau harus belajar dengan caramu sendiri.
Semua tes berulang ulang itu pasti melelahkanmu, apalagi saat ada yg meledek kalau kau pasien rumah sakit jiwa. Tenang saja nak, selain dirimu masih banyak orang dewasa yang seharusnya ke RSJ.mamak sadar membawamu ke sana sebelum kau dewasa dan tak sadar seperti mereka…he he he
Nak….
Satu semester kau lewati dengan berat. Saat sekolahmu mengatakan tak ada ustadzah pendamping untuk anak sepertimu. Saat itulah mamak cari alternatife sekolah lain. Alhamdulillah banyak orangmemberikan dorongan semangat, ambil hikmahnya. Pertama ketemu info sekolah tumbuh, tp jaraknya sangat jauh. Akhirnya atas saran salah satu teman (isbag), ku temukan profil SABS (Sekolah Alam Bengawan Solo)di FB.
Nak….
Memindahkan sekolahmu bukan tanpa alasan. Sekolah dulu ibarat lahan adalah lahan pertanian yang sangat subur, cukup air, cukup pupuk dan di tangani ahlinya, tapi nak mengertilah,…kau bukanlah tanaman biasa yang bisa tumbuh dengan cara biasa, …kau adalah tanaman istimewa yg harus tumbuh di lahan yg berbeda. Walau kau harus tumbuh di lahan tandus sekalipun kalau itu membuatmu lebih nyaman, itu akan lebih baik. Aku tahu nak…betapa tak nyamannya dirimu duduk diam di bangku dan melihat dunia dari sebuah bingkai yang ku sebut buku…bukankah kau masih kesulitan membaca. Pasti kaki kakimu ingin meloncati jendela itu dan jadi bagian dunia yg sebenarnya.
Saat anak lain membaca tentang tajamnya duri,…aku tak keberatan nak membiarkanmu menyentuh duri yg sesungguhnya, kalau tanganmu terluka akan aku obati, dan belajarlah suatu saat nanti kau temui duri duri yng lebih tajam , kau bisa mengatasinya. Lihat dan sentuhlah warna warni dunia yang sesungguhnya. Kalau kau tetap memaksakan bertahan akan jadi hari hari beratmu. Langkah gerakmu harus kau batasi mengikuti aturan agar sama dengan anak lain. Kita harus cukup sadar diri nak….karena kita tak bisa merubah aturan…maka kita yang harus pergi.
Awalnya ku pikir akan susah bagimu melepas ikatan dengan temanmu, tapi kekhawatiranku terpatahkan saat kau mau terima pindah sekolah, karena kemampuan adaptasimu luar biasa. Saat ku tunjukan profil sekolah barumu di FB, kau senang karena di sana kau bisa bebas bergerak dan melepas semua energimu.kau tak harus berubah nak….karena aku bisa terima kau apa adanya.
Nak….
8 bulan berlalu kita lewati , menempuh jarak 23 km sekali jalan , setiap hari kita menghabiskan 3 jam merangkai 92 km jalan pulang pergi , harus beramah tamah dengan lubang jalan, rela berpeluk mesra dengan debu jalanan. Di jalanan kami sandarkan cita cita , bukan hanya sekedar lagu. Itulah yg aku lakukan nak…di jalan sambil memikirkan banyak hal. Dari rencana pekerjaan sampai mencari inspirasi.Mamak rela melepas beberapa pekerjaan agar terus bisa menyertaimu dan melihat perkembanganmu.
Kita coba nikmati perjalanan ini….mendengar celotehmu tentang cerita langit yang setiap hari berubah, saat kau membayangkan beberapa makhluk tercipta dr awan awan yg menggumpal. Tentang sesuatu yang kita temui setiap hari, kadang kau meminta berhenti saat ada banyak kerbau di sawah, atau saat kita ada di belakang truk sapi kau minta mengikutinya pelan pelan di belakangnya.bahkan saat ada kuda lg jalan kau ingin mengikutinya. Mengajarimu bersyukur saat melihat banyak sawah yg tak panen, menceritakan bagaimana gigihnya petani melawan hama tikus, bercerita bagaimana burung bangau hidup berkelompok.
Kita melewati satu tempat yang jadi “rest area”. Kau senang kan melihat gemerlap lampu pedagang yang setiap sore mulai menyala…dank au meminta berhenti di salah satu lapak…hemmmm kau menikmatinya kan.
Jalanan ini tak selamanya terasa manisnak….ada saat kita harus merasakan terik matahari…atau saat hujan, kita mesti bergegas…tapi bagimu merasakan hujan itu mengasikan. Di saat orang berteduh kau memaksa terus jalan , dengan tanpa beban kau rasakan hujan, bergelak kau bicara seolah hujan sedang mengejar kita. Ada saat kau komentar tentang tumpukan sampah bertebaran di tepi jalan.
Nak….
Banyak pelajaran yang kita dapat dr perjalanan ini…sudahkah kau nyaman dengan tempatmu sekarang? ??? banyak orang bilang apa sebenarnya yg kita cari, menempuh jarak begitu jauh??? Tapi dari laporan perkembanganmu kau nyaman di sini. Memecahkan rekor SABS lari tercepat, handstand terlama, shot on target basket terbanyak, juggling bola terlama bahkan manjat pohon kluwih tertinggi, terakhir pemenang engkol..wow…si jenius kinestis kata mas jeff. Atau membaca tulisanmu yang identik berantakan dan huruf yang hilang , dan selalu memakai bahasa jawa. Semua itu membuatmu terlihat unik.
Anakku……
Maafkan mamak yang kadang membentakmu saat melihat pulang sekolah kau terluka…kau bilang itu hasil dari keberanian. Tapi nak …kau juga harus punya perhitungan jangan sampai fatal akibatnya. Mengertilah nak…walaupun keberanian dan kemampuanmu menahan rasa sakit luar biasa, tubuhmu tetaplah tubuh anak anak. Tubuhmu bukan terbuat dari besi atau baja ,jika patah bisa dig anti dg yg baru. Kalau terjadi sesuatu jangan sampai kau menyesal nantinya.bukankah kau inginmenekuni salah satu cabang olahraga.
Mungkin mamakmu ini terlihat kejam saat membiarkanmu naik sepeda menempuh jarak 23 km ke sekolah, bukankah itu belum seberapa…kita pernah menjelajah dengan sepeda seharian. Atau saat kita naik gunung waktu itu…, bahkan kau sudah melampauiku.saat kau mendaki sambil berlari, …..hemmm jangan jangan tak cukup tenagaku menyertaimu,….aku bukannya kejam nak,,mamak tak ingin jadi orang tua yang welas tanpo alis, kasihan berlebihan pada anak yang berujung memanjakan.Semua ku lakukan karena mamak tahu kau mampu melakukannya
Anakku …
Mungkin hanya mamak temanmu setiap saat karena ayah harus bekerja di luar kota, semua ayah lakukan agar kau dan mamak tetap tenang berpetualang.tak apa kan nak….jangan kehilangan sosoknya ya….
Anakku …..
Sudah cukup yang mamak sampaikan…ini hanyalah episode awal cerita kita….jauh di masa depan kita akan melewati banyak episode menarik….Jangan hanya jadi penonton, tapi jadilah pemain.jangan hanya jadi saksi, jadilah pelaku dari perubahan dunia, warnai dengan caramu…
Tuhan memakai kekuranganmu dan menjadikanmu sangat unik…tetaplah jadi dirimu nak.
Aku akan selalu menyertaimu dan memdengar ceritamu tentang dunia dari sudut pandangmu yang unik
Tetap jaga semangatmu nak….
Dariku
ibumu
Sri Suryani (Orang Tua Dayan)
Luar biasa …..
Tulisan Ibu sangat menyentuh,tanpa terasa menetes air mata saya,membaca tulisan seorang ibu yg menggambarkan betapa hebatnya perjuangan untuk seorang anak.