Senin Lagi dan Ban Ganti

[Senin lagi]

Entahlah senin yang keberapa berpagi hari di SABS. Seperti senin kemarin, selalu terdengar alunan murottal setelah sampai di depan perpustakaan di hari senin pagi. Oh ya, mas okta DJpagi ini. Sudah kesepakatan SABS Ranger bagi yang piket pagi silahkan putar backsound untuk pengkondisian. Biasanya aku pilih instrument mas Kenny G, Don’t Give Up, dan de’ Harris J kalau ada yang request. Jadi mau backsound apapun itu terserah DJ hari itu. Yang penting jangan muterin dangdut koplo atau lagu lagu melo tentang percintaan. Hello ini ruang publik edukatif bro…

Sampai di parkiran selalu mikirin hal yang sama setiap pagi. Hanya membatin “ben, nunggu wae“. Nanti aku cerita kenapa bisa mbatin seperti itu. Kemudian langsung ke aula saung baru. Biasa kan hari senin kita upacara versi lesehan. Sampai sana cari sapu. Ada dua sapu yang sudah buluk ijuk nya. “Nggak ada waktu cari sapu, karena sudah jam 08.00” gitu batin ku. Ini sepertinya aku kayak semacam aliran kebatinan. Setelah mbatin, dari sekian sekitar belasan cahbocah, eh ada anak yang minta tolong ke temannya untuk mencarikan sapu. Sapu ketiga datang. Sapu baru itu ku lihat berayun ayun ditangan anak yang berbeda dari anak yang minta tolong tadi. Satu sapu ditanganku. Sapu buluk satunya di pojok sana tak berguna. Dua tukang sapu itu beraksi mengayun-ayunkan sapu di antara kaki kaki cahbocah yang entah sibuk apa tak mempedulikan kami berdua.

Saat menyapu ketemu 7 botol plastik dan 1 botol kaca sisa performance kemarin kamis. Reflek aku berucap; “Tolong yang kemarin ambil botol di balikan dong“. Belasan atau sudah dua puluhan cahbocah itu tidak ada yang memungut botol. Sampai aksi kami menyapu selesai membuat lantai kayu lumayan layak untuk lesehan tak apa tangan yang memungut botol botol itu. Oi, ini ada apa ya kira kira… menyapu hanya ada satu bocah yang mau, botol tak ada, tumpukan debu diparkiran juga sudah seminggu disitu tak ada yang menyapu. Ada apa gerangan dengan hal hal remeh di senin lagi kali ini?.

[Ban ganti]

Karena ban ngglinding, senin ini aku jadi ban ganti kelas 01 jayawijaya. Dari rumah sudah siap bawa Fold Book 10 ribuan dari gramed**. Bukunya bisa disusun menjadi alat pengukur tinggi (termasuk tinggi badan). Kebetulan salah satu dari spider web tema kelas 01 jayawijaya tentang logika tinggi. Nah, mengenalkan logika tinggi dan logika penjumlahan menjadi modal aku jadi ban ganti hari ini.

Sampai di saung, ingatkan cahbocah kelas 01 yang belum sholat subuh. Hanya isam yang belum. Isam pun sholat subuh berjamaah dengan yang lain di mushola jam 08.40 pagi ini. Iya jam 08.40 pagi. Itulah PR kesekian baru 40 menit dari memulai hari di senin ini. Sambil menunggu Isam berjamaah di mushola, lagi lagi aku berurusan dengan sapu. Hmmm, kalau semua penghuni sabs ini sudah rela jadi tukang kebun, mungkin aku pensiun dini dari profesi yang berkarib dengan debu ini.

isam-botol tinggi

Isam datang, kutinggalkan sapu. Karena Isam lebih penting dari sapu hari ini. Biarlah debu debu berkuasa di sabs hari ini saja.

Kita mulai aktifitas pagi kelas 01 jayawijaya dengan cerita liburan kemarin. Baru azzam yang cerita sudah di saut saut oleh mulut mulut lain. Ku ingatkan tentang adab forum kalau ada yang sedang berbicara. Azzam cerita lagi sampai Ia bercerita tentang nonton film di laptop. Cerita liburan ter skip dengan acara favorit tv. Dari 9 data kelas 01 ini acara tontonan mereka paling banyak adalah upin ipin, super wing, pada jaman dahulu. 2 anak yang maniak sinetron dan 1 anak yang penonton anak jalanan. Olala, fans boy reva nih anak kelas 01.

Lanjut cerita liburan. Karena memang kelas 01 masih susah mendengarkan kalau ada yang lain berbicara, aku ganti dengan menggambarkan dan menulis cerita mereka. He, nggak ada yang komentar pilih nulis, semua pilih nggambar. Hmmm, mereka jangan jangan sudah kena sindrom emoh nulis. Semoga nggak. Ada yang menggambar cerita ke rumah sakit, gambar ketemu boneka halloween, gambar sedang tidur dan bermimpi, gambar tokoh idola tv nya, gambar ketemu saudara di surabaya, gambar membantu jualan ibunya. Pokoknya bagus bagus. Di sela sela aktivitas mereka menggambar -eh kebanyakan cerita ngalor ngidul ding, 4 anak aku semak baca iqro’ nya. Heran saja Vinza yang biasanya follower mau menyerahkan diri tanpa syarat menjadi pembaca iqro perdana pagi ini. Selanjutnya azzam karena paling selesai pertama menggambar. Coba 8 anak yang lain ini fokus trulala kayak azzam, bakal cepat mereka menggambar cerita liburan. Nggak apalah namanya juga anak anak. Masih banyak waktu mereka. Dan sampai jam 10 terpaksa aku harus membatasi waktu mereka. Gambar cerita mereka tertempel di rumbai cacing saung kelas 01 jayawijaya.


Jefri Nur Arifin, Kepala Sekolah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *